Terjemahan Indonesia dari How To Become A Hacker
1. Mengapa Tulisan Ini Dibuat?
Sebagai penyunting Jargon File dan penulis beberapa tulisan serupa lain yang telah dikenal luas, saya sering menerima email permintaan dari newbie jaringan yang antusias, bunyinya (kurang lebih) "bagaimana cara menjadi hacker jagoan?". Anehnya, tidak ada FAQ atau dokumen web lain yang membahas pertanyaan penting ini, jadi inilah tulisan saya.
Jika Anda membaca snapshot dokumen ini secara offline, kunjungi versi terakhirnya di http://www.tuxedo.org/~esr/faqs/hacker-howto.html.
Catatan: ada daftar FAQ di akhir tulisan. Bacalah FAQ ini -- dua kali -- sebelum mengirim email pertanyaan pada saya seputar dokumen ini.
Terjemahan berbagai bahasa dari tulisan ini tersedia: : Bulgaria, Cina (Simplified), Cina (Tradisional), Denmark, Belanda, Prancis, Finlandia, Jerman, Hungaria, Italia, Indonesia, Jepang, Korea, Portugis, Rusia, Spanyol, dan Swedia. Perhatikan bahwa karena dokumen ini sesekali berubah, terjemahan-terjemahan tersebut mungkin sedikit banyak kadaluarsa.
Jargon File memuat beberapa definisi untuk kata 'hacker', hampir semuanya berkaitan dengan kemahiran teknis serta kegemaran menyelesaikan masalah dan mengatasi keterbatasan. Namun jika ingin menjadi seorang hacker, hanya ada dua definisi yang relevan.
Ada sebuah komunitas, budaya, terdiri dari para programer mahir dan ahli jaringan, yang sejarahnya bermula dari dekade minikomputer pertama yang memiliki time-sharing dan zaman eksperimen awal ARPAnet. Dari anggota budaya inilah muncul istilah 'hacker'. Hackerlah yang membangun internet. Hackerlah yang membuat sistem operasi Unix menjadi seperti sekarang. Hackerlah yang mengoperasikan Usenet. Hacker yang membuat World Wide Web berjalan. Jika Anda bagian dari budaya ini, jika Anda telah menyumbangkan sesuatu untuk budaya ini, dan rekan lain di dalamnya mengenali Anda sebagai seorang hacker, maka seorang hackerlah Anda.
Cara pikir hacker tidak terbatas pada budaya hacker software. Ada orang yang menerapkan sikap hacker pada banyak bidang lain, elektronik atau musik -- bahkan, cara pikir hacker ada di tingkat tertinggi setiap bidang ilmu dan seni. Hacker software mengakui semangat serupa ini dan kadang menyebut orang-orang tersebut "hacker" pula -- sebagian juga berpendapat bahwa sifat seorang hacker tidak bergantung pada wadah tempatnya bekerja. Tapi, untuk selanjutnya, kita akan memusatkan perhatian pada software hacker, keahlian dan sikap mereka, serta tradisi budaya bersama yang melahirkan istilah ‘hacker’.
Terdapat pula sekelompok lain yang menyebut-nyebut diri hacker, padahal bukan. Mereka-mereka ini (terutama terdiri dari remaja pria) mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Hacker sejati menyebut orang-orang ini 'cracker' dan tidak suka bergaul dengan mereka. Hacker sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Hacker sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi hacker, sama seperti jika dikatakan bahwa mengontakkan mobil membuat seseorang langsung menjadi ahli mesin. Sayangnya, wartawan dan penulis telah salah kaprah dan menggunakan kata 'hacker' untuk melukiskan cracker; sesuatu yang selalu membuat kesal para hacker sejati.
Perbedaan mendasar antara hacker dan cracker: hacker membangun, cracker membongkar.
Jika Anda ingin menjadi hacker, lanjutkan membaca. Jika ingin menjadi cracker, kunjungi newsgroup alt.2600 dan bersiaplah menghabiskan lima sampai sepuluh tahun di balik jeruji setelah mengetahui bahwa Anda ternyata tidak sepandai yang Anda kira. Hanya itu yang perlu dikatakan tentang cracker.
Documentation : Ridhars Blogspot
Post a Comment
Submit your comments here, Please...